07/01/2021

Peran Tokoh Agama Bondowoso Meneguhkan Wasathiyah

Aliansi Indonesia Damai- Wasathiyah Islam harus terus disuarakan sebagai salah satu upaya membangun perdamaian. Tokoh agama, sebagai panutan masyarakat memiliki peran penting dalam proses ini. Karena itulah sinergi pelbagai pihak dengan tokoh agama harus terus dilakukan guna menguatkan perdamaian di Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Riri Khariroh, Direktur Eksekutif AIDA, saat membuka acara pengajian daring  bedah buku La Tay’as: Ibroh dari Kehidupan Teroris dan Korbannya, yang digelar AIDA bersama para tokoh agama di Bondowoso Jawa Timur, beberapa waktu lalu.  Riri memandang bahwa tokoh agama memiliki peran jangka panjang dalam upaya membangun perdamaian.

Baca juga Membangun Perdamaian dengan Cerita

“Dalam konteks pencegahan, bagaimana tokoh agama selama ini diharapkan mampu menyebarkan pemahaman-pemahaman keislaman yang wasathiyah atau moderat, antikekerasan. Karena pada hakikatnya, Islam sebagai agama diturunkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta atau rahmatan lil alamin,” kata Riri di hadapan 65 peserta pengajian yang hadir.

Menurut Riri, tokoh agama juga memiliki peran dalam menjaga kerekatan sosial di masyarakat. Sebagai figur sentral yang memiliki otoritas sosial dan menjadi panutan dalam masyarakat, peran para tokoh agama sangat penting untuk melakukan upaya agar kondisi sosial masyarakat itu damai, saling menghargai, dan menciptakan persaudaraan yang kuat.

Baca juga Islam Rahmat Identik Perdamaian

Riri berharap pengajian daring ini mampu memberikan bekal bagi para tokoh agama dalam menyebarkan pesan keagamaan yang lebih damai dalam masyarakat.  “Acara ini adalah acara yang dilakukan untuk menjadi ruang-ruang kita bersama untuk mendiskusikan isu-isu terkait perdamaian,” kata Riri.

Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini di antaranya adalah Mukhtar Khairi, mantan anggota kelompok ekstremisme kekerasan, Yuni Karta, korban Bom Kuningan 2014, M. Rofiq, pengajar Sekolah Tinggi Islam Tarbiyah Al-Ishlah Bondowoso, Solahudin, Peneliti Jaringan Terorisme Universitas Indonesia, dan Hasibullah Satrawi, penulis Buku La Tay’as. [LADW]

Baca juga Jihad untuk Perdamaian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *