Pesan Ketangguhan Pelajar Blitar (Bag. 1)
Aliansi Indonesia Damai- Pada Oktober 2021, AIDA menggelar kampanye perdamaian di beberapa sekolah di Blitar, Jawa Timur. Kegiatan dikemas dalam bentuk Dialog Interaktif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh.” Kegiatan daring ini diselenggarakan di SMAN 2 Blitar, SMAN 3 Blitar, dan SMAN 1 Srengat Blitar.
Dalam kegiatan itu, AIDA menghadirkan Tim Perdamaian yang terdiri dari unsur mantan pelaku terorisme dan korbannya. Mereka berbagi cerita dan pengalaman hidup di hadapan sekitar 55 siswa di setiap sekolah. Melalui kisah itu, AIDA berharap generasi muda mengambil pembelajaran (ibroh) dan ikut membangun perdamaian Indonesia.
Baca juga Dialog Siswa SMAN 1 Srengat Blitar dengan Penyintas Bom Kampung Melayu
Antusiasme dari peserta dibuktikan dengan keaktifan dalam forum. Banyak peserta mengeluarkan pertanyaan dan pernyataan lewat kolom chat aplikasi Zoom. Sebagian di antaranya membagikan pelajaran nilai-nilai ketangguhan yang diperoleh dari kegiatan ini.
Siswi peserta kegiatan di SMAN 2 Blitar, Senin (18/10/2021)mengungkapkan pembelajaran tentang pentingnya berbakti kepada kedua orang tua sebagai modal awal menjadi generasi tangguh.
Baca juga Dialog Siswa SMAN 2 Blitar dengan Penyintas Bom
Selain itu penting juga tetap berpegang teguh dengan prinsip yang kita yakini, namun perlu berhati-hati agar tidak masuk dalam pikiran dan tindakan terorisme. “Jangan sampai terjerumus ke dalam tindak terorisme karena selain merugikan diri kita sendiri, juga bisa merugikan orang lain,” ujarnya.
Sementara peserta di SMAN 3 Blitar, Rabu (21/10/2021) menyatakan, kisah-kisah inspiratif dari narasumber menuntunnya agar tidak mudah menyerah dalam kondisi sulit, karena sebagai manusia tidak boleh terlalu hanyut dalam kesedihan. “Saya sangat salut dengan korban yang mampu berpikir positif dan berdamai dengan keadaan, walaupun keadaan tersebut sangat merugikan hidupnya,” ujarnya.
Baca juga Dialog Pelajar Serang dengan Aktivis Perdamaian
Peserta lainnya menambahkan bahwa menjadi generasi tangguh harus pandai bersabar, bersyukur, dan pantang berputus asa. Menurutnya, ketiga sikap tersebut akan membuat seseorang terus berjuang menghadapi setiap cobaan yang diberikan Tuhan.
“Setiap cobaan yang Tuhan berikan kepada kita adalah sebagai wujud sayang-Nya. Kita harus percaya bahwa kita bisa melalui semua cobaan itu,” katanya. [MSH]
Baca juga Pesan Perdamaian Pelajar Malang (Bag. 1)