Makna Ketangguhan Menurut Pelajar SMAN 28 Jakarta
Aliansi Indonesia Damai- AIDA menyelenggarakan Diskusi Interaktif bertema “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 28 Jakarta awal Februari 2023 silam. Kegiatan diikuti 80 siswa sekolah tersebut. Para peserta adalah delegasi dari pengurus organisasi siswa intra sekolah (OSIS), organisasi ekstrakurikuler, serta pengurus kelas.
Selama kegiatan berlangsung, peserta menyimak kisah-kisah ketangguhan dari Tim Perdamaian AIDA, yakni persatuan antara penyintas aksi teror bom dan mantan anggota kelompok teroris yang telah bertobat.
Baca juga Menepis Kekerasan di Madrasah
Para penyintas berbagi kisah bagaimana mereka berjuang untuk selamat dari tragedi serangan bom, kemudian bangkit melampaui luka dan derita yang harus mereka alami. Sementara itu, para mantan pelaku terorisme berbagi pengalaman bagaimana dulu mereka terpapar paham keagamaan yang ekstrem hingga akhirnya mampu meninggalkan dunia kekerasan.
Usai menyimak penuturan kisah penyintas dan mantan pelaku, para siswa peserta berdiskusi untuk menggali makna ketangguhan. Seorang siswi mengutarakan gagasannya tentang ketangguhan. Mengambil pelajaran dari pengalaman mantan pelaku, ia mengajak rekan-rekannya sesama siswa untuk menimba sebanyak-banyaknya pengetahuan dari berbagai sumber. Tak cukup hanya dari satu literatur. “Intinya, kita tidak gampang terpengaruh sama orang lain, dan kita tangguh terhadap keyakinan yang kita yakini,” ujarnya.
Baca juga Generasi Tangguh SMK Islamiyah Ciputat
Siswi berkerudung itu lebih lanjut menerangkan tentang pembelajaran yang diserapnya dari kisah penyintas. Menurut dia, orang-orang yang sintas dari tragedi serangan bom kemudian berkenan menceritakan pengalamannya kepada khalayak luas berhati mulia. Mereka tak ubahnya memberikan ilmu serta menjadi sumber inspirasi yang sangat bermanfaat bagi orang banyak.
“Kita sebagai warga yang bukan pelaku namun akhirnya (ikut) menjadi korban, harus tangguh dan harus bisa bangkit dari apa yang sudah terdampak bagi kita. Jadi, tidak bersedih terus, menyesal karena sudah terkena musibah ini, tapi harus tangguh dan bangkit, harus bisa mencari cara bagaimana bisa memperbaiki hidupnya dari titik yang kemarin terpuruk,” katanya.
Baca juga Generasi Pembelajar SMK Al-Hidayah Ciputat
Eksplorasi makna ketangguhan juga disampaikan oleh salah satu peserta lainnya. Baginya, ketangguhan dari sisi penyintas mengajarkan bagaimana kita senantiasa berupaya untuk ikhlas menerima takdir dan segala ketentuan yang telah terjadi, serta memiliki kelapangan hati terhadap kesalahan orang lain. “Terus, tangguh dari perspektif si pelaku, bagaimana kita tetap mau untuk terus berusaha berubah menjadi lebih baik, tidak menghiraukan kata orang lain karena sebelumnya sudah dicap jelek,” ucapnya.
Seorang siswa lain pun aktif menyumbang pikiran dalam diskusi. Ia mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya tentang pentingnya generasi muda mengasah ketangguhan agar mampu menghindar dari paham yang merusak, seperti terorisme. Menurut dia, setiap manusia berakal sudah semestinya menolak dan menjauhi terorisme. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan dari paham kekerasan tersebut sangat destruktif dan bertentangan dengan ajaran luhur agama.
Baca juga Pesan Damai Siswa SMKN 7 Tangsel
“Mencoreng nama baik agama, seperti tadi membawa kata-kata jihad dan lain-lain, itu akan membawa stigma atau labelling yang sangat buruk kepada kelompok tertentu. Juga negara Indonesia sendiri, seperti saya sampaikan tadi aksi, bom ini dilakukan oleh beberapa pihak di mana mereka bertujuan untuk menjatuhkan nama baik Indonesia. Apalagi setelah media mengungkit kejadian bom tersebut, kita akan terkenal sampai ke luar, dan juga nama baik Indonesia akan tercoreng akibat aksi tersebut,” tutur siswa tersebut panjang lebar.
Seorang peserta lainnya pun mengimbau kepada sebayanya sesama siswa SMAN 28 Jakarta agar proaktif menyuarakan perdamaian di mana pun berkhidmat. “Sebagai generasi muda Indonesia, kita yang akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia ke depannya, terutama demi mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045. Kita harus menjadi pelopor perdamaian bagi negara dan bangsa kita. Sehingga, kita semua bisa mewujudkan Indonesia yang makmur dan adil sejahtera,” katanya lantang. [MLM]