Home Pilihan Redaksi Suara Hati Seorang Penyintas
Pilihan Redaksi - Suara Korban - 8 hours ago

Suara Hati Seorang Penyintas

Oleh Anggun Kartika*

Bom telah meledak

Begitu keras dan bising

Menghancurkan segalanya

Menghunjam banyak orang tidak berdosa

Baca juga Meresapi Hikmah di Balik Musibah

Kita merasa tersakiti

Di saat negara ini sedang damai

Inikah corak antiperdamaian?

Ataukah dilema arti perbedaan?

Baca juga OH…TUHAN

Bukankah dunia milik bersama?

Bukankah hidup mencari bahagia?

Mereka yang terluka

 Mereka yang tak tahu

Mereka yang jadi korban

Semuanya terdiam tak dapat berkata

Baca juga Penyintas Terorisme Berkisah di Depan Ulama Riau

Teroris adalah musuh dunia

Teroris menjadi ciri perpecahan umat manusia

Mereka sempit pikir

Dan tak punya hati nan putih

Kebenaran bukanlah milik sepihak

Kebencian tak boleh mengalahkan kemanusiaan

Kehancuran bukanlah solusi

Kebaikan sudah semestinya disyiarkan, tak disembunyikan

Kitalah rakyat Merah Putih

Menjunjung tinggi persatuan

Berjuang demi kemajuan

Bersiaga untuk mencegah kekerasan

Kawan, mari singsingkan lengan

Tuk berpacu menuju penantian kita bersama

Membangun bangsa yang penuh kedamaian

Bangsa yang saling menghargai sesama

*Anggun Kartika salah seorang korban aksi teror bom di Jl. MH. Thamrin Jakarta, 14 Januari 2016. Ledakan bom bunuh diri di pos polisi di tengah perempatan jalan protokol ibu kota itu menyebabkan luka di sejumlah bagian tubuhnya. Luka paling parah dia alami di bagian kaki kanannya. Di tengah berbagai penderitaan yang harus dihadapi, Anggun mencoba turut memberikan sumbangsih bagi gerakan pembangunan perdamaian melalui puisi. Ia berharap Indonesia ke depan berkembang menjadi semakin damai, tak ada lagi aksi-aksi terorisme seperti yang pernah menimpanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *