22/10/2021

Pesan Perdamaian Pelajar Malang (Bag. 2)

Aliansi Indonesia Damai- Awal Oktober ini, AIDA bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud Ristek menggelar kampanye perdamaian di beberapa sekolah di Malang, Jawa Timur. Kegiatan dikemas dalam bentuk Dialog Interaktif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh”. Hari Jumat (8/10/2021), kegiatan daring ini dilaksanakan di SMAN 7, SMAN 8, dan SMAN 9 Malang.

Dalam kegiatan itu, AIDA menghadirkan Tim Perdamaian sebagai narasumber, yaitu Kurnia Widodo, mantan narapidana terorisme, dan Mulyono, korban Bom Kuningan 2004. Keduanya  berbagi cerita dan pengalaman hidup di hadapan sekitar 50 siswa di setiap sekolah. Melalui kisah itu, AIDA berharap generasi muda mengambil pembelajaran (ibroh) dan ikut membangun perdamaian Indonesia.

Baca juga Pesan Perdamaian Pelajar Malang (Bag. 1)

Antusiasme pelajar dibuktikan dengan keaktifan dalam forum. Banyak pertanyaan dan pendapat yang muncul di kolom chat aplikasi Zoom. Pada akhir sesi beberapa peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesannya setelah mengikuti kegiatan.

Seorang siswa yang menyimak kisah Kurnia menyatakan, penting bagi generasi muda agar selektif dalam menjalin pertemanan. Ia belajar dari kisah Kurnia yang mulai terpapar paham ekstrem dari lingkaran pertemanannya di bangku SMA.

Baca juga Buah Kesabaran Penyintas Bom

“Pertemanan yang baik dan yang benar adalah pertemanan yang dapat mengajak kita ke jalan yang benar, tanpa harus melakukan sesuatu yang melawan norma-norma dalam bernegara,” ujar siswa SMAN 9 Malang tersebut.

Pembelajaran pun disampaikan peserta asal SMAN 8 Malang. Siswa tersebut mengulik pelajaran dari kisah hidup Mulyono sebagai korban bom. Mulyono menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku yang bernilai ketangguhan.

Baca juga Penyintas Bom Bali Berbagi Ketangguhan di SMKN 3 Surakarta

Menurut dia, ketangguhan berawal dari keimanan bahwa rencana Tuhan pasti lebih indah, dan berusaha untuk terus mencari alasan bangkit dari keterpurukan. “Terakhir, berusaha selalu ikhlas dan mencari hikmah dari segala kondisi yang dialami,” ujarnya.

Peserta lain asal SMAN 9 Malang menyatakan secara singkat pembelajaran dari kisah kedua narasumber. Menurut dia, ketangguhan terangkum dalam 3 kata kunci. “Ikhlas, sabar, selalu bersyukur,” katanya di akhir sesi. [MSH]

Baca juga Mencetak Generasi Muda Berkarakter Damai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *