Generasi Muda Tangguh dari Ekstremisme
Aliansi Indonesia Damai- Masa depan kepemimpinan bangsa Indonesia berada di tangan pemuda. Sebagai tumpuan bangsa dan negara, generasi muda diharapkan mampu tumbuh menjadi generasi yang tangguh menghadapi segala persoalan yang ada, termasuk dari ancaman ideologi ekstrem yang cenderung menyasar kalangan muda.
Program Manager AIDA, Akhwani Subkhi, menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam Dialog Interaktif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” di SMAN 4 Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis(25/11/2021). Dalam pandangannya, pemuda mesti mampu menjaga diri dari berbagai ujian dan persoalan mutakhir, seperti ancaman Covid-19, informasi negatif di media sosial, dan penyebaran narasi ekstremisme kekerasan. “Karena itu nilai-nilai ketangguhan sangat dibutuhkan generasi muda,” ucapnya.
Baca juga Pesan Ketangguhan Pelajar Tasikmalaya (Bag. 1)
Di hadapan puluhan siswi yang hadir secara daring, Akhwani menjelaskan, kemajuan teknologi dan informasi ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi bisa menjadi sumber malapetaka bila tidak digunakan dengan bijaksana. “Kalau kita tidak berhati-hati dan tidak bijak, tidak menutup kemungkinan kita dapat tergelincir ke hal-hal yang buruk,” ujar Sarjana Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Ia mencontohkan, informasi yang mengundang kebencian dan permusuhan bisa dengan mudah ditemukan di jejaring media sosial. Ada pihak yang memanfaatkannya untuk menebar kebencian, permusuhan, sampai mengajak generasi muda untuk melakukan aksi-aksi kekerasan, termasuk terorisme. “Mereka merekrut generasi muda untuk bergabung dengan kelompoknya,” kata pria asli Cirebon ini.
Baca juga Dialog Siswa SMAN 1 Manonjaya dengan Mantan Napiter
Meski demikian, diakuinya bahwa kemajuan teknologi dan informasi menjadi hal yang sangat positif bagi masyarakat luas. Cukup melalui gerakan jari, orang bisa mendapatkan informasi apa saja yang terjadi di dunia ini. “Melalui handphone dan gadget kita, informasi apa pun ada. Hanya dengan modal kuota internet. Di sisi ini hidup kita makin mudah, bisa komunikasi dengan keluarga yang jauh juga,” ucapnya.
Dalam konteks penggunaan media sosial, Akhwani meminta para siswa mampu memfilter informasi secara baik sebagai ekspresi ketangguhan.
Baca juga Kepala SMA Al Muttaqin: Generasi Mendatang Cinta Damai
Menurut dia, segala persoalan yang menghinggapi generasi muda merupakan tanggung jawab bersama. Salah satu ikhtiar untuk menyelamatkan generasi muda agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif, terutama ancaman terorisme, adalah dengan memupuk nilai-nilai ketangguhan sejak dini. “Untuk menghadapi ujian ini, kita harus menjadi orang yang kuat, yang tangguh dari sekarang, sehingga bisa melewati ujian ini bersama-sama,” katanya.
Di akhir sambutan, Akhwani mengajak generasi muda untuk menyerap pembelajaran dari kisah-kisah narasumber. Pada kesempatan itu, AIDA menghadirkan dua narasumber yang terdiri dari mantan pelaku dan korban terorisme. Mereka membagikan kisah ketangguhan hidup dari pengalaman masing-masing. Generasi muda diharapkan mampu mengambil pembelajaran sekaligus memupuk nilai-nilai ketangguhan untuk menghadapi setiap persoalan yang hadir di depan mata. [AH]
Baca juga Dialog Siswa SMA Al-Muttaqin Tasikmalaya dengan Penyintas Bom Bali