14/09/2022

Perdamaian Kunci Kebahagiaan

Aliansi Indonesia Damai- “Karena yang menjadi keinginan kita bersama di atas dunia adalah hidup damai, enak, bahagia. Jadi kalau tidak ada kedamaian, meraih kebahagiaan itu tidak bisa. Kalau kedamaian kita digoyang, maka tidak akan bisa kita meraih kebahagiaan, termasuk cita-cita yang kalian idam-idamkan.”

Pernyataan di atas diungkapkan oleh Adiansyah, Kepala SMAN 1 Pajo, Dompu, Nusa Tenggara Barat, saat memberikan sambutan dalam Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh yang dilaksanakan AIDA di SMAN 1 Pajo, akhir Agustus 2022 silam. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 75 siswa.

Baca juga Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Menurut Adiansyah, adalah tugas semua pihak, termasuk generasi remaja, untuk menjaga perdamaian di lingkungannya masing-masing. Karena itu ia mengapresiasi kegiatan yang digelar AIDA yang bisa menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga diri agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Adiansyah mengibaratkan generasi muda seperti gelas kosong yang sangat mudah diisi apa pun. Bila dimasuki air teh, gelasnya berubah jadi warna coklat. Bila dimasukkan kopi, maka gelas yang tadinya putih berubah jadi hitam.

Baca juga Ketangguhan Butuh Intelektualitas

“Sebagai generasi muda tentu kalian memiliki cita-cita, masa depan yang baik. Jangan karena ada sesuatu yang merasuki dan memprovokasi, apa yang kalian cita-citakan tidak tercapai,” ujarnya berpetuah.

Ia mengungkapkan, siswa yang mengikuti kegiatan adalah siswa-siswi pilihan. Ini merupakan kebanggaan karena menjadi penghargaan bagi mereka. “Artinya kepercayaan buat anak-anakku supaya kalian sendiri tidak melakukan hal-hal yang merusak kedamaian di antara kalian, di antara kita, di antara teman satu dengan teman yang lain,” ucap Adiansyah.

Baca juga Belajar Tak Terbatas Dinding Kelas

Pada akhir sambutan, Adiansyah berpesan kepada anak-anak didiknya agar mengikuti kegiatan dengan baik dan dapat menerapkan ilmu yang didapatkan, baik di lingkungan sekolah, rumah, atau di lingkungan masing-masing.

Dalam kegiatan ini, AIDA menghadirkan kisah perjalanan hidup korban dan mantan pelaku terorisme. Diharapkan siswa dapat mengambil pembelajaran dari kisah pertobatan mantan pelaku terorisme dan ketangguhan korbannya dalam mengarungi hidup usai musibah yang menimpanya. [FAH]

Baca juga Menjadi Tangguh di Era Disinformasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *