Pelajaran Ketangguhan dari Pendidik Indramayu
Aliansi Indonesia Damai- AIDA menggelar safari perdamaian di lima sekolah di Kabupaten Indramayu, Jawa barat, awal Agustus 2023 lalu. Kegiatan dikemas dalam bentuk “Diskusi Interaktif: Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh.” Kegiatan diselenggarakan di SMAN 1 Gantar, SMK Muhammadiyah Kandanghaur, SMAN 1 Kandanghaur, SMAN 1 Tukdana, dan SMAN 1 Sukagumiwang.
Di masing-masing sekolah tersebut, AIDA menghadirkan kisah-kisah korban aksi terorisme serta mantan pelaku terorisme yang sudah bertobat. Para penyintas terorisme berhasil bangkit dari keterpurukan akibat peristiwa pengeboman yang mereka alami. Sementara mantan pelaku terorisme menunjukan ketangguhan dengan pertobatan dari jalan kekerasan.
Baca juga Membenihkan Cinta Damai di SMK Muhammadiyah Kandanghaur
Kepala SMAN 1 Kandanghaur, Rastani, dalam sambutannya mengatakan, kondisi generasi muda bangsa saat ini tidak baik-baik saja. Di satu sisi sebagian pemuda aktif bersemangat untuk menimba ilmu. Namun di sisi lain, sangat disayangkan masih banyak anak muda yang tak bergairah mencari ilmu, bahkan terjerembab ke jurang kemerosotan moral dan kekerasan, terutama bullying.
“Kalau kondisi ini tidak diantisipasi, tidak dicegah, tidak dilakukan perbaikan, maka nanti akan semakin parah, semakin kronis, dan yang mengalami kondisi-kondisi itu adalah kalian yang muda-muda ini,” ujarnya.
Baca juga Safari Perdamaian di SMAN 1 Kandanghaur
Kegelisahan senada diungkapkan Kepala SMAN 1 Sukagumiwang, Edi Kanedi. Menurut dia, secara sosiologis akar masalah tindak kekerasan bisa sangat kompleks. Apalagi di era yang serbadigital sekarang ini. Semua orang bisa mengakses informasi dari mana pun dan kapan pun.
“Oleh karena itu apa akar permasalahannya? Kalau zaman digital ini akar permasalahannya jadi banyak. Tapi sebetulnya kuncinya adalah iman dan takwa,” ucapnya.
Baca juga Pelajar Harus Berpikir Seimbang
Sementara Kepala SMAN 1 Gantar, Dana Setiana, berpesan kepada siswa-siswinya bahwa mereka merupakan tulang punggung kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Maka karakter ketangguhan adalah syarat utama untuk mencapai hal tersebut.
Dana meyakini, ketangguhan diri dan jiwa dibutuhkan setiap insan untuk mengarungi kehidupan di masa depan. “Hanya orang-orang yang tangguh yang akan bisa meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Jangan cengeng, jangan mudah menyerah, jangan gampang mengeluh!” ujarnya.
Lebih lanjut menurut Plt. Kepala SMK Muhammadiyah Kandanghaur, Eko Sutono, salah satu ciri pribadi tangguh adalah cinta damai dan menghindari cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Karakter ketangguhan demikian harus dipupuk sejak dini.
Baca juga Kadisdik Wilayah IX Jabar: Pelajar Harus Teliti Sebelum Bertindak
Pesan ketangguhan juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Wilayah IX Jawa Barat, Dewi Nurhulaela. Ia mewanti-wanti para pelajar agar berpikir panjang dan mendalam sebelum bertindak. Apakah tindakannya akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain atau malah sebaliknya. Terlebih jika itu berupa tindak kekerasan.
Sebagai penutup rangkaian safari perdamaian di Indramayu, kegiatan digelar di SMAN 1 Tukdana. Wakasek Bidang Kurikulum SMAN 1 Tukdana, Edi Saputra, mengharapkan siswa-siswi peserta agar menularkan pesan-pesan positif yang didapatkan dari kegiatan ini kepada teman-teman di sekolah ataupun keluarganya di rumah. [ASF]
Baca juga Kepala Disdik Wilayah IX Jabar: Anak-Anak Harus Tangguh