26/08/2021

Dialog Korban Bom Kampung Melayu dengan Siswa SMKN 4 Makassar

Aliansi Indonesia Damai- Jihan Thalib, korban Bom Kampung Melayu 2017, membagikan kisah hidupnya di hadapan siswa-siswi SMKN 4 Makassar dalam Dialog Interaktif Virtual “Belajar Bersama Menjadi Generasi Tangguh” yang dilaksanakan AIDA, awal Agustus lalu.

Usai menceritakan perjuangannya bangkit dari peristiwa pahit itu, Jihan menuai banyak simpati, dukungan, dan pertanyaan dari para peserta. Salah satu peserta bertanya bagaimana caranya agar bisa terhindar dari musibah ledakan bom.

Baca juga Dialog Siswa SMA Hang Tuah Makassar dengan Penyintas Bom Bali

Menurut Jihan, selain pelaku yang merencanakan aksi, tidak ada orang yang tahu di mana dan kapan serangan teror akan terjadi. Karenanya Jihan mengajak peserta untuk selalu waspada dan lebih berhati-hati tatkala berada di keramaian. “Segera melapor pada otoritas keamanan jika melihat ada tindak-tanduk yang mencurigakan,” ucapnya.

Peserta lain bertanya bagaimana kiat Jihan bisa bangkit dari trauma. Jihan mengaku pasrah dengan apa yang telah terjadi pada dirinya. Sebab apa yang sudah terjadi merupakan takdir Allah dan itu tidak dapat terulang kembali. Tugas manusia sebagai hamba, menurut Jihan, adalah mencoba ikhlas dan bersabar.

Baca juga Pesan Damai Siswa SMAN 22 Makassar

Jihan memegang satu prinsip hidup yang membuatnya bisa bangkit dari keterpurukan, yaitu sikap zuhud. “Zuhud itu tidak terlalu mementingkan dunia. Bukan berarti tidak peduli sama sekali, tapi apa pun yang bersifat duniawi, mari kita ikhlaskan. Ada orang bikin masalah, solusinya kita maafkan. Itu malah yang bisa memerkecil masalah,” ungkap Jihan.

Atas dasar itulah, Jihan tidak memendam dendam kepada pelaku. Jihan ikhlas dengan musibah yang menimpanya dan memaafkan pelaku yang menjadi dalang di balik musibah tersebut. “Apa yang dilakukan oleh pelaku teroris itu, mereka khilaf, ya sudah maafkan. Tetapi saya juga berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi,” tutur Jihan.

Baca juga Semangat Ketangguhan dari SMKN 4 Makassar

Ia lalu berpesan agar para siswa senantiasa bersyukur dan ikhlas dengan keadaan, karena barangkali masih ada orang lain yang nasibnya justru lebih buruk. Selain itu juga bisa berdamai dengan diri sendiri setiap kali dirundung masalah. Berdamai dengan diri sendiri adalah obat yang ampuh untuk penyembuhan diri. “Secara otomatis kita juga akan mudah memaafkan orang yang menyakiti kita,” ujar Jihan menambahkan.

Terakhir, Jihan berharap agar peserta dapat menjadi pribadi yang bermanfaat. “Motivasilah diri sendiri untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Karena eksistensi manusia diukur melalui kebermanfaatannya untuk orang lain,” katanya memungkasi. [FAH]

Baca juga Dialog Mantan Napiter dengan Siswa SMAN 1 Makassar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *