15/01/2021

Pesan Damai Syekh Ali Jaber

Aliansi Indonesia Damai- Indonesia kehilangan salah satu ulama kharismatik yang getol menebarkan pesan-pesan perdamaian, Syekh Ali Jaber. Pria kelahiran Madinah Arab Saudi yang telah resmi menjadi WNI ini rajin mendakwahkan perdamaian, kerukunan, dan persatuan bangsa.

Beberapa pekan sebelum jatuh sakit yang mengharuskannya menjalani rawat inap, Ali Jaber membuat video ceramah singkat di akun instagramnya. Konten ceramahnya mengingatkan masyarakat agar menjaga akhlak. Ia mengaku sedih karena perilaku sebagian orang yang keluar jalur dari akhlak yang baik, seperti gemar menghina orang lain, termasuk aparatur negara. Ali berharap masyarakat bersatu, dengan menjaga akhlak yang mulia.

Baca juga Peran Perdamaian Sosok Ibu

“Menurut saya, siapa pun yang berbeda dengan pendapat kita, siapa pun itu yang berbeda dengan pandangan masing-masing, kita tidak berhak mencaci maki yang tidak sesuai dengan pandangan kita,” ujarnya dalam konten yang dimuat di akun instagram @syekh.alijaber.

Beliau mengingatkan bahwa Islam mengajarkan perdamaian, dengan anjuran menjaga sopan santun dan berbuat baik kepada siapa pun, terlepas kita tidak suka kepada orang tersebut. Dalam hematnya, setiap orang pasti memiliki kekurangan, sehingga bisa membuat kita tidak menyukainya. Namun jangan sampai ketidaksukaan melahirkan rasa benci.

Baca juga Pendidikan Damai Sejak Dini

“Kita pasti banyak kekurangan. Kita kan manusia. Kekurangan orang lain jangan sampai kita membenci. Hak tidak suka orang lain, tetapi tidak berhak mencaci maki orang yang tidak disukai,” ucapnya.

Ali mengajak kita agar sama-sama menutupi kekurangan aib masing-masing, memaafkan, membagi rasa cinta, rasa hormat, sebagaimana Islam mengajarkan untuk tidak menzalimi, menghujat, dan menghasut. “Kita harus belajar menjalin persahabatan dan menghormati kepada orang yang berbeda, baik pandangan maupun agama,” katanya.

Baca juga Dukungan Pertobatan Mantan Teroris

Lebih jauh ia berpesan agar semua komponen bangsa menjalin sinergi dengan menyingkirkan sejenak perbedaan dan mengutamakan dialog untuk kebaikan bersama. Ia meyakini bahwa melalui dialog akan dapat ditemukan persamaan-persamaan untuk membawa Indonesia damai dan terhindar dari perpecahan bangsa.

“Maka saya berpesan, mari kita bersama-sama bersinergi. Ulama dan umara (pemerintah), pemerintah dengan rakyat. Kita harus saling percaya dan tidak boleh saling hujat,” tuturnya.

Selamat jalan Syekh Ali. Terima kasih untuk ilmu pengetahuan yang telah engkau sebarkan dan dakwah yang menyejukkan.[MSH]

Baca juga Dialog Muslimat NW Lombok dengan Penyintas Bom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *