Perdamaian Melalui Senyuman
Saat ini banyak orang yang sudah merasa tersenyum tapi wajahnya masih belum tersenyum. Jika pun tersenyum hanya sebuah formalitas belaka. Karena itu, senyuman perlu dikembangkan agar hati dan wajah sama-sama dapat tersenyum.
Peace begins with a smile. Kedamaian dimulai dengan senyuman. Kata-kata cukup fenomenal itu dipercaya disampaikan oleh tokoh pegiat perdamaian internasional, Mother Teresa. Peraih Nobel Perdamaian pada 1979 itu menyatakan bahwa ada kekuatan super besar yang dikandung sebuah senyuman.
Baca juga Ramadan Bulan Kedamaian
Para ahli psikologi positif mengatakan bahwa senyum sebagai ekspresi wajah individu untuk mengungkapkan perasaan yang dimiliki, rasa persahabatan, kesepakatan, dan apresiasi individu terhadap sesamanya.
Sebagai makhluk sosial, manusia dalam berinteraksi dan bergaul dengan sesama selalu membutuhkan senyuman. Ketika kita menyaksikan senyuman pada wajah seseorang, itu dapat meredakan ketegangan dalam diri kita dan membangun ikatan antarmanusia. Hal ini secara tidak langsung menurunkan ketegangan dan potensi konflik.
Baca juga Perdamaian Hanya Akan Tercipta Lewat Keadilan
Salah satu penelitian mengenai senyuman dan rasa keakraban dengan seseorang berjudul Putting laughter in context: Shared laughter as behavioral indicator of relationship well-being mengemukakan fakta, bahwa tertawa dan senyum memiliki pengaruh dengan kesejahteraan emosional pada hubungan antarpasangan. Penelitian ini juga menemukan bahwa jumlah percakapan yang dilakukan secara bersamaan sambil tertawa dan tersenyum berhubungan positif dengan kualitas hubungan, kedekatan, dan dukungan sosial. Oleh karena itu, senyuman dan tertawa bersama dapat memperkuat ikatan dan memperdalam hubungan.
Membawa Perdamain Melalui Senyuman
Senyuman adalah aksi sederhana namun kuat dari sisi kemanusiaan. Di tengah-tengah dunia yang seringkali dipenuhi dengan ketegangan, kebencian, dan konflik, melemparkan senyuman adalah tindakan revolusioner yang menolak sikap permusuhan dan dendam. Senyuman mengajak kita untuk melihat sesama manusia sebagai teman, bukan sebagai musuh. Dengan senyuman, kita dapat memperluas cinta, kedamaian, dan toleransi di seluruh dunia.
Baca juga Menjaga Keselarasan Nusantara
Mungkin kita harus percaya bahwa senyuman adalah tempat pembuahan benih-benih perdamaian. Menebar senyuman artinya menyemai benih-benih damai itu pada hati manusia. Ketika kita mampu menyebarkan senyuman kepada orang lain, kita membangun sebuah dunia yang lebih baik, di mana kedamaian, persaudaraan, dan kebahagiaan dapat bersemi. Jadi, mari kita angkat senyum kita, biarkan senyuman kita menjadi cahaya dalam kegelapan, dan mari kita bersama-sama membangun dunia yang dipenuhi dengan perdamaian melalui kekuatan sederhana: senyuman.
Baca juga Etika Perdamaian