03/10/2024

Argumentasi Agama Perdamaian

Islam merupakan salah satu agama dengan jumlah pemeluk  terbesar di dunia. Sejatinya Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi perdamaian dalam kehidupan, meskipun akhir-akhir ini seringkali dipersepsikan secara keliru. Beberapa media massa menyebutnya dengan istilah islamophobia. Penganut stigma itu menganggap bahwa Islam tidak mendukung nilai-nilai perdamaian.

Kenyataannya, banyak penelitian menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menekankan perdamaian dan kasih sayang. Misalnya Ahmed (2016) dalam jurnal Islamic Perspectives on Peace and Conflict menyimpulkan bahwa perdamaian bukan hanya tujuan, tetapi juga cara hidup yang diajarkan dalam setiap aspek ajaran Islam. Penelitian ini menyoroti bahwa Islam tidak hanya mengajarkan perdamaian dalam konteks sosial, tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan spiritual.

Al-Qur’an sebagai kitab suci Islam memberikan banyak petunjuk mengenai pentingnya perdamaian. Salah satu ayat yang menegaskan nilai ini adalah QS. Al-Anfal ayat 61 yaitu “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah.”

Baca juga Pentingnya Membudayakan Perdamaian Sejak dalam Pikiran

Ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam didorong untuk memilih perdamaian, meskipun dalam situasi konflik yang membara. Ini mengindikasikan bahwa perdamaian adalah bagian tak terpisahkan dari Islam. Banyak cendekiawan muslim yang menegaskan hal tersebut. Berikut beberapa di antaranya:

1. Imam Al-Ghazali (Ihya Ulumuddin, Jilid 3, Halaman 145):

    “Perdamaian adalah sesuatu yang sangat mulia, dan seseorang yang menyebarkan kedamaian sesungguhnya menyebarkan cinta dan kasih sayang.”

    2. Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah (Madarij As-Salikin, Jilid 2, Halaman 308):

      “Orang yang memaafkan kesalahan orang lain adalah orang yang paling beruntung, karena hatinya bersih dari dendam dan kebencian, dan jiwanya tenang.”

      Baca juga Memaafkan, Melampaui Derita

      3. Hadits Nabi Muhammad dalam Shahih Bukhari, Kitab Adab, Hadits No. 6114; Shahih Muslim, Kitab Al-Birr, Hadits No. 2609):

        “Bukanlah yang kuat itu yang mampu mengalahkan lawannya, namun yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”

        4. Ali bin Abi Thalib (Nahjul Balaghah, Halaman 632):

          “Bila kau mampu memaafkan, maka lakukanlah, karena maaf adalah pengampunan yang paling mulia.”

          Berdasarkan uraian di atas, penulis menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menempatkan perdamaian sebagai nilai inti. Sehingga kita sebagai umat Islam seharusnya wajib mengupayakan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta harmoni di lingkungan kita.

          Baca juga Menjaga Keharmonisan di Tengah Masyarakat

          Leave a Reply

          Your email address will not be published. Required fields are marked *