04/01/2022

Membaca Ayat-Ayat Kauniyah Perdamaian

Di mana pun kita berada pasti menginginkan ketenangan. Ketika tinggal di suatu wilayah kita tidak ingin melihat adanya kekerasan, agar bisa beraktivitas sehari-hari dengan lancar. Orang dewasa dapat keluar rumah dan bekerja secara tenang, pun anak-anak bisa bermain atau bersekolah dengan nyaman tanpa khawatir akan sesuatu yang membahayakan diri mereka.

Bangsa kita pernah mengalami beberapa situasi yang mencekam beberapa tahun silam. Ada peristiwa kerusuhan massal, konflik komunal di sejumlah daerah, rentetan serangan terorisme, dan aksi-aksi kekerasan lain. Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi lagi.

Baca juga Belajar Menghargai Hidup dari Penyintas Bom

Adalah tugas semua pihak untuk merawat perdamaian bangsa. Karena kerugian yang timbul akibat peristiwa-peristiwa kekerasan seperti di atas sungguh tak terkira. Salah satu bentuk ikhtiarnya adalah membangun hubungan antarsesama dilandaskan pada prinsip persaudaraan.

Sebagai contoh ikhtiar menjaga perdamaian adalah apa yang dilakukan oleh para penyintas bom bersama mantan pelaku terorisme yang telah bertobat. Kedua belah pihak merupakan dua sisi yang unik dan luar biasa.  Hubungan antara korban dan mantan pelaku yang terjalin baik bisa dijadikan ‘ibroh, sebagai ayat-ayat kauniyah yang menguatkan ayat-ayat qauliyah. Dalil yang menunjukan bahwa perdamaian bisa diraih jika ada usaha-usaha yang serius untuk mewujudkannya.

Baca juga Keterbatasan Akal Memahami Musibah

Perspektif ini penting, sebab setiap terjadi peristiwa kekerasan, misalnya terorisme, maka khalayak luas yang merasakan dampaknya. Meski tentu saja korbannya yang paling merasakan derita. Seluruh korban mengalami penderitaan berat. Namun tak jarang dari mereka yang bisa bangkit setelahnya, meski masih cedera atau bahkan mengalami disabilitas, serta kondisi psikis atau mental yang hancur.

Peristiwa yang dialami oleh korban dan upaya mereka untuk bisa bangkit serta bergandengan dengan mantan pelaku untuk mengampanyekan perdamaian menggambarkan praktik ayat-ayat qauliyah. Ayat-ayat qauliyah mengajarkan pentingnya menjaga tali persaudaraan, menggambarkan sifat rahman dan rahim Allah Swt, serta menegaskan larangan berbuat kerusakan di muka bumi.

Baca juga Apologi Takdir: Memahami Penyintas Bom dalam Rukun Iman (Bag.1)

Sedangkan secara kauniyah, keputusan para korban untuk tidak membalas kekerasan dengan kekerasan terhadap para pelaku merupakan hikmah luar biasa. Keputusan tersebut melahirkan “kehidupan” berikutnya, karena memutus rantai kekerasan yang potensial menimbulkan korban baru.

Walaupun secara human nature manusia memiliki kecenderungan untuk membalas kekerasan yang mereka alami, namun akan selalu ada pilihan. Adalah pilihan yang sangat bijak membalas kekerasan itu dengan menjalin persaudaraan.

Baca juga Apologi Takdir: Menjadi Korban Bukan Keniscayaan (Bag.2-Terakhir)

Pilihan korban dengan tidak membalas kekerasan memberikan i’broh kehidupan. Salah satunya problem solving, yaitu solusi mengatasi konflik antarmanusia. Misalnya melalui perjanjian perdamaian untuk menghentikan konflik atau peperangan yang terjadi. Namun hal itu hanya bisa diwujudkan jika mantan pelaku berkomitmen kuat untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama.

Yang harus dipahami seseorang dalam menjalankan interaksi dengan orang lain adalah bahwa kebebasan seseorang dibatasi dengan hak kebebasan orang lain. Common value batasan tersebut adalah perdamaian.

Baca juga Urgensi Ukhuwwah dan Bahaya Perpecahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *