06/12/2020

Menyalakan Semangat Kebangkitan

Aliansi Indonesia Damai- Anggun Kartikasari harus mengubur impiannya bekerja di Negeri Sakura akibat ledakan bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Januari 2016. Peristiwa terjadi ketika perempuan yang akrab disapa Tika itu sedang dalam masa penantian mengikuti pelatihan untuk  bekerja di Jepang. Bahkan visa pun telah ia kantongi.

Dalam masa tunggu itu, adik sepupunya, Rico Hermawan, menawarkan Tika untuk mencari pekerjaan di Jakarta. “Pagi itu saya melamar pekerjaan diantar sama dia,” ucap perempuan asal Kendal Jawa Tengah ini. Saat itulah Tika dan Rico Hermawan menjadi korban bom. Tika bisa diselamatkan, sedangkan Rico meninggal dunia.

Baca juga Dampak Berlipat Korban Terorisme

Tika mengalami luka yang serius. Berbagai material bom menancap di tubuhnya. Ia harus menjalani perawatan intensif selama beberapa bulan. “Tulang betis saya bolong tertancap paku. Saya tidak bisa berjalan. Berbaring juga tak bisa. Saya tidurnya miring. Juga tidak bisa buang air kecil,” katanya.

Penyembuhan harus dilakukan dalam waktu yang lama. Tika batal mengikuti program pelatihan dan akhirnya urung pergi ke Jepang. Bom itu tak hanya menimbulkan penderitaan secara fisik, bagi Tika. Hal yang paling berat adalah menerima kenyataan harus kehilangan mimpinya, juga adik sepupu terbaiknya.

Baca juga Penyintas Bom Thamrin Memaafkan demi Ketenangan

Tak pernah ada kehilangan yang mudah. Butuh waktu cukup lama bagi Tika untuk berdamai dengan keadaan. Trauma mendalam sempat ia rasakan. Di masa sulit itu, ia tak pernah bisa menahan air matanya tiap mengingat kejadian buruk yang telah menimpanya dan adik sepupunya.

“Tapi hidup harus terus berjalan. Saya bersyukur dikasih kesempatan untuk hidup. Saya mencoba menyibukkan diri dan melakukan hal yang saya sukai.  Dengan bantuan psikolog, lama-lama sudah bisa move on. Saya akhirnya lebih bisa meng-handle diri,” katanya.

Pelan-pelan Tika mencoba menyalakan semangatnya untuk melanjutkan hidup. Meski hingga kini, cedera di kakinya belum sembuh total, Tika memilih untuk terus merawat harapan yang sempat padam.

Baca juga Berbagi Cerita Melawan Trauma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *