20/12/2024

Pengorbanan Tanpa Batas

Hari Ibu, yang diperingati setiap 22 Desember, adalah momen istimewa untuk mengapresiasi cinta, pengorbanan, dan ketangguhan para ibu. Di balik kehidupan kita, tersembunyi kisah-kisah luar biasa dari para ibu yang tidak hanya menjadi pilar keluarga, tetapi juga sumber inspirasi dan harapan.

Salah satu kiprah perjuangan kaum Hawa yang layak diteladani muncul dari sosok ibu bernama Nyoman Rencini. Perempuan yang kini berusia 50 tahun itu harus melanjutkan hidup sebagai single parent setelah kehilangan suaminya dalam tragedi bom Bali 2002.

Rencini dan suaminya, Ketut Sumerawat, menjalani kehidupan dengan bahagia bersama tiga buah hatinya sebelum serangan bom menerjang kawasan Kuta Bali pada Sabtu malam 12 Oktober 2002. Kala bom meledak di depan restoran tempatnya bekerja, Ketut sedang sibuk melayani para tamu yang kebanyakan wisatawan asing.

Baca juga Menyemai Empati untuk Mengekalkan Perdamaian

Saat mendengar kabar duka, Rencini merasa seperti kehilangan separuh jiwanya dan menghadapi ketidakpastian masa depan keluarganya.

Duka mendalam tidak menghalangi Rencini untuk bangkit. Ia sadar bahwa ketiga buah hatinya membutuhkan kekuatan dan cinta dari ibunya. Rencini berusaha dengan pelbagai cara untuk melanjutkan hidup dan menafkahi keluarganya. Dengan tekad yang kuat, ia mulai mengais rejeki.

Ia juga aktif bergabung dengan komunitas Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) yang ada di Bali. Dari komunitas itu, Rencini tidak hanya mendapatkan kawan, tetapi juga dukungan moral yang membantunya melalui masa-masa sulitnya.

Baca juga Argumentasi Agama Perdamaian

Rencini memiliki satu tujuan utama yaitu memastikan anak-anaknya tetap bisa bersekolah. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan. Meski penghasilannya terbatas, Rencini selalu menyisihkan uang untuk kebutuhan sekolah ketiga anaknya. “Saya ingin mereka tumbuh menjadi orang yang kuat dan bisa menyelesaikan pendidikan mereka. Itulah yang membuat saya terus semangat,” ujarnya dalam suatu kegiatan AIDA beberapa waktu lalu.

Rencini juga berusaha untuk selalu hadir untuk anak-anaknya, mendampingi belajar, dan menjadi tempat curhat mereka. Ia ingin anak-anaknya tetap merasakan cinta dan perhatian meskipun ayahnya telah tiada.

Baca juga Pentingnya Membudayakan Perdamaian Sejak dalam Pikiran

Rencini salah satu gambaran nyata pengorbanan seorang ibu. Ia membuktikan bahwa cinta seorang ibu tidak mengenal batas, bahkan ketika menghadapi kehilangan yang sangat berat. Di Hari Ibu ini, mari kita hargai perjuangan para ibu kita. Mereka tidak hanya merawat dan membesarkan anak-anak, tetapi juga menjadi pelita harapan di saat gelap.

Hari Ibu adalah saat yang tepat untuk memberikan penghormatan kepada ibu-ibu luar biasa seperti Rencini. Mari tunjukkan rasa cinta dan terima kasih kita kepada mereka, karena ibu adalah sosok yang tak tergantikan dalam hidup kita.

Baca juga Memaafkan, Melampaui Derita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *